BREAKING NEWS

Berita Wisata

Tips Wisata

Bali

Kamis, 26 Juni 2014

Pantai Pelabuhan Singaraja Bali

gariswisata.com - Singaraja, adalah sebuah kota tua yang terletak di ujung utara pulau dewata. Mungkin hanya sedikit orang yang masih ingat, bahwa kota ini sempat menjadi ibu kota Nusa Tenggara dan pusat pelayaran yang penting karena memiliki dermaga terbesar di pulau Bali. Dermaga tersebut dikenal dengan nama Pelabuhan Buleleng.

Pelabuhan Buleleng berlokasi sekitar 2,5 Kilometer arah utara pusat kota Singaraja. Jika berangkat dari pusat kota Singaraja, maka dibutuhkan waktu kurang lebih 15 untuk mencapai pelabuhan ini. Sedangakan jika berangkat dari Bandara Ngurah Rai, maka perjalanan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 150 menit saja.

Untuk dapat memasuki pelabuhan Buleleng, anda tak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Cukup dengan membayar retribusi parkir seharga Rp. 500 untuk sepeda motor, dan Rp. 1000 untuk kendaraan roda 4, maka anda dapat menikmati pelabuhan dengan panorama yang indah.
Sejak pusat pemerintahan provinsi Bali dipndahkan ke Bali selatan tahun sekitar tahun 1950, kejayaan pelabuhan Buleleng berangsur menghilang. Pelabuhan yang dulu sempat menjadi tempat bongkar muat barang dan persinggahan kapal pesiar asing yang membawa wisatawan, kini tinggal sejarah. Bangunan-bangunan tua yang sempat menjadi saksi bisu kejayaan pelabuhan, dibiarkan kosong dan hanya meninggalkan kenangan tersendiri.

Pelabuhan Buleleng juga sempat menjadi saksi sejarah perlawanan masyarakat setempat melawan pemerintah Belanda. Masih ingatkah anda akan Insiden Hotel Yamato? Sebuah peristiwa bersejarah yang menunjukan keberanian Indonesia untuk merobek warna biru pada bendera belanda? Ternyata di pelabuhan Buleleng juga sempat terjadi peristiwa serupa.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, pada tahun 1987 pemerintah membangun tugu Yudha Mandala Tama. Sebuah tugu yang menjulang tinggi, berupa seorang pemuda kekar menunjuk kearah lautan sambil memegang bambu runcing dengan sang merah putih pada ujungnya.
Kemudian sekitar tahun 2005, tempat ini mulai ditata dengan menambahkan beberapa taman berselimukan hijaunya rerumputan dan juga pengecatan ulang beberapa bangunan tua. Selain itu, kayu-kayu tua bekas dermaga telah diganti dengan restoran terapung.

Selain menikmati panorama yang indah, berwisata di pelabuhan Buleleng dapat dinikmati dengan berbagai cara. Biasanya, pada hari minggu pagi masyarakat memanfaatkan pelabuhan untuk melakukan kegiatan olah raga ringan seperti senam, lari pagi atau sekedar menikmati segarnya udara pagi, ditemani hangatnya sinar mentari. Para mancing mania dapat menyalurkan hobinya pada beton yang menjorok ke tengah laut. Selain itu, juga tersedia tempat memancing di ujung restoran terapung. Selain memancing, panorama sunset di pelabuhan Buleleng tak kalah indahnya dengan di pantai-pantai lain.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 gariswisata.com
Terimakasih Atas Kunjungannya Admin Head